Minggu, 06 Juli 2008

Lotek Harus Go International

Minggu , 29 Juni 2008

krisdiantoro

Lotek Harus Go International

Kita ciptakan makanan baru dalam setiap minggunya, karena Bandung memang dikenal sebagai daerah wisata kuliner.
[M ASKARY, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung]

BANDUNG, TRIBUN - Wakil Gubernur Jawa Barat Yusuf Macan Effendi menginginkan jajanan masyarakat Jabar berupa lotek, batagor, bandrek, bajigur, dan sejenisnya bisa menembus pasar dunia. Dengan usaha promosi dan kerja sama semua sektor, baik bidang pariwisata maupun para pengusaha, Dede Yusuf, nama akrabnya, yakin usaha itu bisa dilakukan.

"Acara semacam ini baik untuk memperkenalkan produk Jabar ke kancah internasional. (Makanan) Kita bisa seperti humberger, makanan masyarakat kelas bawah yang bisa sampai ke Jabar. Dengan usaha yang baik, bandrek atau bajigur juga bisa menjadi minuman yang dikenal masyarakat dunia," kata Dede Yusuf, di sela acara Festival Jajanan Bango 2008 di Lapangan Gasibu, Sabtu (28/6).

Menurut Dede, Bandung merupakan daerah tujuan wisata. Selain karena masyarakatnya sangat kreatif, Bandung juga dikenal sebagai daerah wisata kuliner. Oleh karenanya, potensi itu akan memberikan kontribusi eknonomi yang besar bagi Jabar bila semua pihak menggarapnya secara optimal.

M Askary, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, memberikan indikator besarnya minat masyarakat berkunjung ke Bandung. Katanya, dalam sehari rata-rata ada tiga even besar di Bandung. "Makanya, kita sudah tidak lagi bicara bulanan atau tahunan. Tapi, mingguan. Kita ciptakan makanan baru dalam setiap minggunya karena Bandung memang dikenal sebagai daerah wisata kuliner," katanya.

Festival Jajanan Bango 2008 ini, kata Brand Manager Bango Indonesia, Memoria Dwi Prasita, digelar karena ada kecenderungan masyarakat Indonesia lebih mengenal makanan produk luar negeri. Padahal, makanan produk lokal gizinya jauh lebih baik.

"Banyak yang tidak tahu makanan Indonesia. Kalau kita tanya kepada masyarakat tentang batagor atau lotek, mungkin hanya beberapa yang kenal. Maka, kita lakukan festival ini agar masyarakat mengenal jajanan tradisonal yang sebenarnya mengandung gizi yang baik," kata Memoria.

Beberapa gerai makanan tradisional yang ikut dalam festival ini antara lain Bubur Ayam Mang Oyo, Ikan Bakar Mak Uneh, Lotek Bu Cicih, Ayam Goreng Eli, Nasi Goreng Mawut, Lontong Kari Gang Kebon Karet, Batagor Elizabeth, dan Kikil Cimandiri. (dia)

Tribun Jabar - Minggu, 29 Juni 2008

www.tribunjabar.co.id

Tidak ada komentar: